Kamis, 03 Maret 2011

No More TV for my baby

....kemarin akhirnya kita ke dr. Endah untuk imunisasi varicella dan MMR,setelah tertunda hampir sebulan karena sempat sakit diare+flu berat akhirnya bisa imunisasi. Setalah ditimbang beratnya turun hampir 500gr karena sakit kemaren,tingginya juga ga terlalu nambah *stress* tambah stress pas dr.endah bilang Raffa agak telat bicaranya,gue udah tahu sih Raffa memang gak terlalu pesat perkembangannya dalam bicara,dan kata dr.Endah musti stimulasi lebih banyak lagi,orang tua lebih banyak ngomong dan NO TV!

Soal orang tua ngomong lebih banyak,i thought i already did that,dari bayi sampe besar sekarang sampe berbusa mulut gue nunjukkin itu apa ini apa,tapi ga tahu kenapa sulit sekali membuat Raffa mengingat dan melafalkannya.

Ada kata-kata yang berhasil dia ucapkan seperti tuun (turun),aduh,pijit,minyom (minum) besoknya dia lupa lagi.Ada sih kata2 yang dia masih ingat seperti jatuh dan fish *maksudnya ikan,ini kesalahanku yang awal2 setelah bilang bahasa indonesianya lalu bilang enggresnya--gaya--eh malah bikin dia bingung hehehe*,lalu kata 'mama' dia suka tujukan pada aku tapi di lain kesempatan dia gunakan kata itu untuk nunjuk papa,nininya,dan sebagainya...jadi disimpulkan dia belum benar2 mengerti kata 'mama' itu untuk aku saja.

Untuk masalah bicara lebih banyak,akhinya per hari ini gue bener-bener super cerewet apapun yang dia pegang,dia lakukan pasti gue sebutin semua *mungkin emang maksdunya cerewet begitu ya hehe*

Lalu tentang NO TV,dari seminar bu elly kemarin aku baru tahu kalau TV itu walaupun isi programnnya untuk anak2 sekalipun tidak boleh untuk anak dibawah 2 tahun.Untuk anak diatas 2 tahun-5tahun pun dibatasi sehari 2 jam saja. Karena Raffa makan ditemani TV Playhouse Disney,plus kalo terpaksa aku tinggal sebentar untuk masak dll gue suka tetap nyalakan TVnya jadi ditotal2 Raffa sudah nonton lebih dari 3 jam sehari,too much. Kata dr.Endah,terlalu banyak TV membuat anak jadi sulit fokus dan tidak merasa dia butuh berbicara,di kepalanya imajinasinya sibuk bermain dan dia tidak jadi perhatikan apa yang kita omongkan pada dia. Akhirnya gue simpulkan telatnya Raffa bicara kemungkinan besar karena ini,walaupun TV baru mulai banyak aku kenalkan menjelang Raffa setahun sekitar 10 bulan,ternyata dampaknya terbawa sampai sekarang *hix..*. Agak bingung juga sih,kenapa ada anak2 yang tetap banyak nonton TV tapi perkembangan bicaranya tidak terganggu,aku menyimpulkan kemungkinan besar karena anak itu memang memiliki kemampuan belajar yang dominan pada audio visual,sedangkan Raffa sepertinya termasuk anak yang belajar dengan cara bergerak,dalam arti dia harus mengerjakannya dulu baru mengerti,butuh praktek lah istilahnya,jadi gaya flash card ga terlalu ngaruh ke dia :( .Dan terbukti sih,kemarin malam Raffa kejedot kepalanya,trus kita bilang aduh sakit ya,terus dia meniru sambil usap-usap kepalanya dia bilang aduh dan sakit dengan jelas,dan akhirnya karena kita puji dia ulang2 terus sambil pura2 ngejatuhin badannya *hihi...dasar*

Jadilah per hari ini Raffa libur TV,sampai dia umur dua tahun,itu pun tetap dibatasi jamnya. Ini berarti mamanya juga libur TV selama Raffa bangun hahaha. Tapi ga masalah sih,demi Raffa bisa segera lancar bicaranya dan lebih fokus, gue bisa hidup tanpa TV di siang hari wkwkwk..
Dan terbukti tanpa TV,kita berdua lebih fokus bermain, gue jadi lebih kreatif coba cari apa yang bisa menarik perhatian dia.

so can your baby live with no TV? I hope my baby can :)

2 komentar:

  1. astaga Mba, sy baru tw skrg ttg si TV *kemana aja sih :P*
    insya Allah belum lat buat Diva untuk tdk keseringan nonton TV. si barney pun sehari cmn 60 menit durasinya.
    tengkyu info nya yah Bunda

    BalasHapus
  2. hehehe gue juga gagal nih nerapin absolutely no TV apalagi pas raffa mulai susah makan bbrp hari ini,akhirnya tetep nyalain TV pas dia makan aja,kalo menurut gue solusinya ya dibatasi aja,karena buat beberapa bayi yang belajar lewat audio-visual,nonton TV bisa jadi keuntungan ko :)

    BalasHapus