Jumat, 26 Februari 2010

anak formula = anak sapi ?

Gue setuju bgt ASI is the best,tapi gue sedih bgt melihat fenomena dimana ibu-ibu yang terpaksa memberikan anaknya susu formula didiskreditkan bahkan dianggap sebagai ibu yang malas dan tidak bertanggung jawab bahkan bukan seorang "ibu".Kenapa?karena anak-anak mereka yang minum susu formula *susu sapi yang diformulasikan kembali mendekati gizi dr ASI namun takkan pernah sama khasiatnya,dianggap anak sapi.

Pertama menurutku anekdot itu adalah satu penghinaan,walaupun ada tujuan mulia di baliknya yaitu untuk menyemangati para ibu memberikan ASI.Tugas ibu bukan hanya sebagai penyedia ASI,dia juga lah seorang pelindung,pengasuh,dan pendidik,dan sahabat bagi anaknya..tapi perlu diingat ibu juga manusia biasa dengan segala keterbatasannya,yang dengan segala kemampuannya dan kondisinya mungkin membuatnya tidak bisa memberikan ASI sepenuhnya dan tidak sepatutnya seseorang menjudge dia ibu yang baik atau tidak hanya dengan apakah dia memberi ASI atau tidak, gue ga habis pikir bagaimana seorang ibu yang tega menyebut anak orang lain anak sapi bisa mengajarkan anaknya mengenai moral.

Gue pernah nonton dan baca bahwa pertumbuhan anak itu bukan hanya semata-mata nutrisi tapi juga nurture.Pengasuhan yang penuh kasih sayang juga berpengaruh ke tumbuh kembang anak, ada penelitian yang menunjukkan seorang anak yang tidak diasuh dengan kasih sayang mengalami kerusakan di bagian otaknya * watch it on Oprah btw :)

Menurutku mengajak orang ke suatu hal yang mulia dan sangat baik seperti menyusui anaknya bukan dengan menghina tapi dengan memberi contoh,emberikan solusi--menyelesaikan kendala menyusui,kisah sukses dan segalanya,dengan menggunakan anekdot anak sapi seperti itu seorang ibu yang mengalami kesulitan menyusui malah makin malu untuk bertanya dan menerima pandangan orang lain.Hanya sedikit orang menurutku yang bisa menerima anekdot itu sebagai penyemangat...

Dalam Al-Quran saja dilarang menyebut seseorang dengan sebutan apapun bahkan untuk bilang seseorang gembrot dsb,apalagi bilang anak seorang ibu yang telah mengandung,melahirkan dan mengasuhnya dengan sebutan anak sapi karena ibunya menyusuinya dengan formula baik itu full atau setengah ASI setenah formula..

Gue menulis ini sebagai seorang ibu dari anak yang mengagumkan,sayangnya tidak bisa memberikan ASI eksklusif karena faktor-faktor yang kalau diceritakan akan panjaaaang sekalii...tapi intinya aku memberikan formula juga karna cinta bukan karna benci...dan sampai saat ini aku masih berusaha untuk bisa menyusui sepenuhnya tanpa bantuan formula lagi atau at least i can give him ASI sampai selama mungkin,karena gue menyukainya momen-momen menyusui dengan anakku...dan karena gue juga yakin ASI is still the best...

Marilah para ibu menghormati ibu yang lainnya dengan memberikan support dan kasih sayang sesama bukan dengan memberi label2 tertentu untuk ketidaksempuranaannya, hanya orang-orang yang butuh pengakuan dirinya lebih hebat yang bisa merendahkan orang lain...

4 komentar:

  1. setuju banget sama tulisan ini. Gue juga gak suka sama istilah2 sarjana ASIX, lebay banget sih. Trus yang pake formula gak sarjana, gitu? Kesannya gimana coba,..kaya anak formula gak lulus sekolah aja. Hal2 kaya gini bikin ibu2 jadi ngerasa tertekan dan terintimidasi untuk ngasih ASI ke anaknya, dan karena tertekan ujung2nya ASI-nya malah gak keluar.

    Saya sendiri alhamdulillah masih bisa kasih ASI sampai sekarang tapi tetep sering ada ketakutan kalo ASI saya kering(soalnya kalo dipompa entek terus hasilnya)apalagi bayi saya luar biasa rakus bikin badan ini kurus kering tiap jam harus nyusuin terus.

    Kemarin pas cek ke bidan dan si bidan ngeliat saya kecapean katanya kalo memang gak kuat kasih formula sekali2 gak papa. Memang ASI yang terbaik untuk anak, kata si bidan, tapi well being si ibu adalah hal yang sama pentingnya. Unhappy mother makes unhappy baby.

    Gara2 itu saya jadi legaaa sekali. Saya gak ngerasa "dipaksa" untuk ASIX, jadi ngerasa lepas dari rasa berdosa kalo seandainya nani memang gak sanggup ASIX, dan karena gak dipaksa itu malah sekarang ASI saya keluar dengan lebih lancar.

    Cuekin aja orang2 yang terlalu bangga ASI itu sampe ngerendahin ibu2 yang kasih formula ke bayinya, emang kayanya mereka butuh pengakuan aja.

    BalasHapus
  2. terima kasih rika buat supportnya :),iya salah satu penyebab utama sulit ASI mmg biasanya karena stres dan kurang pengetahuan manajemen laktasi..makanya kebanyakan gagal ASIX tuw menimpa ibu2 baru..termasuk gue yang pgn bgt ASIX :'(

    gue doain lancar terus yaa..dan babynya bisa mendapatkan yang semaksimal mamanya berikan... :)dan gue setuju bgt dengan wellbeing mother juga sama pentingnya..dan kayanya ini yg krg diperhatikan sama org2-pdhl kalo di luar negeri ini udh dianggap penting juga lho..that's why breast or bottle is a choice,walaupun ttp diencourage ibu2 memberi ASI :p

    doain gue juga bisa truss kasih ASI ke Raffa semaksimal mungkin hehe :D

    BalasHapus
  3. Iya betul, ada banyak alasan mengapa seorang ibu ngga bisa ngasi ASIX, dan itu nggak lantas membuatnya sebagai ibu yang tidak baik bukan? Kita pengen yang terbaik buat anak, sufor juga bukan racun kan (duh sadis amat bahasaku hehe...)

    saya sendiri masi ngasi ASI tapi memang ga ekslusif dan sampai sekarang berusaha banget agar ASI keluar terus dan memberikannya buat si kecil-sama kaya asti.

    OOT dikit, sama halnya dengan ibu yang ngelahirin SC kadang dianggap belum merasakan menjadi ibu yang sebenarnya krn ga ngrasain lahiran normal, kata siapa? Sebel banget kalo ada yang bilang gitu.

    Ya gitu deh..kita semua pengennya segala hal berjalan sempurna tapi kalau di tengah jalan trkendala suatu hal, kita pasti mencari alternatif lain yang terbaik semampu kita kan?

    Salut buat ibu-ibu yang bisa memberi ASIX dan tetep semangat pada yang tetap berusaha memberikan yang terbaik dengan cara lain.

    salam kenal ya asti :)

    BalasHapus
  4. wah komennya rika diatas memberikan pencerahan deh.. mungkin karna slama ini gw terobsesi pengen ASIX, bawaannya jadi stres dan babynya ikut stres kali yah..

    emang bener, yang penting mother happy maka baby juga happy

    klo dipikir2 suami dan aku pun anak full formula, yah sekarang jg sehat2 aja kok heheheh :D I believe asi is the best, tapi sehat tidak nya orang itu anugrah Tuhan semata2, ya tho *menghibur diri karna gabisa asix*

    BalasHapus